Langsung ke konten utama

Jangan lupa Berdoa!!!



Segala puji milik Allah yg telah mengajarkan kepada kita berbagai ilmu yg ada. Yg tiada satupun mampu memahami ilmu kecuali dg izin Allah taala.

Seorang hamba yg menyadari akan kurangnya dia, lemahnya dia, ketidakmampuan dia maka ia akan kepali kepada Sang Pencipta dia yaitu Allah taala. Seorang yg tidak mau menyadari ketidak sempurnaan dia dikawatirkan ia jatuh para kesombongan yg telah dilakukan iblis. Ia merasa lebih sempurna dr Adam alahisalam padahal dia sama2 makhluk yg Allah taala ciptakan. Maka seorang hamba hendaknya mengigat kembali ayat yg sering ia ulang-ulangi pada setiap rokaat sholatnya. Yaitu firman Allah taala:
((إياك نعبد وإياك نستعين))
“Hanya kepada Mu (ya Allah) kami beribadah dan memohon pertolongan”
Dan salah satu cara seorang hamba meminta pertolongan kepada Allah adalah dg berdoa. Maka pada masa2 menghadapi ujian dunia ini hendaknya selain dia murojaah pelajaran-pelajarannya jangan sampai lupa untuk berdoa kepada Allah taala. 

Secara asal tidak dalil khusus seputar doa ketika Ujian/Tes. Akan tetapi ada beberapa doa yg sifatnya umum dan mengharap Allah taala memberikan kemudahan dalam menghadapi keadaan tertentu tersebut. Beberapa doa yg cocok dalam hal ini(ketika menghadapi ujian/tes) adalah:
(اللهمَّ لا سهلَ إلا ما جعلتَه سهلًا، و أنت تجعلُ الحَزْنَ إذا شئتَ سهلًا) 
“Allahumma la sahla illa ma jaaltahu sahla, wa anta tajalul hazna idza syiita sahla”
(artinya): Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah]”. Dishohihkan oleh Ibnu Hajar

Doa yg lainnya:
(يا حيُّ يا قيُّومُ برحمتِكَ أستغيثُ، أصلِح لي شأني كلَّهُ، ولا تَكلني إلى نفسي طرفةَ عينٍ)
“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan” 
(artinya): Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya).” Dihasankan oleh Al-albani

Doa yg lainnya:
(Doa dzun nun/Nabi Yunus alaihi salam ketika di perut ikan paus)
(لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين،) لم يدع بها رجل مسلم في شيء قط إلا استجاب له. 
“Lailah illa anta subhanaka inniy kuntu mina dzolimin”
(artinya): ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim”. Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya). Dihasankan oleh Ibnu Hajar

Kemudian jikalau ketika mengerjakan kita lupa materi yg sudah kita pelajari maka kita menyebut nama Allah taala. Pada ayat:
((وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ))
Al imam as-sinqity menyebutkan: “Apabila seseorang lupa akan suatu hal maka ingatlah Allah. Karna LUPA datangnya dr syaiton. Sebagaimana firman Allah taala menceritakan tentang pemuda yg mendampingi musa, 
(وَمَآ أَنْسَانِيهُ إِلاَّ الشيطان أَنْ أَذْكُرَهُ)
[Tafsir Adwaul bayan]

Al imam Ibnul Qayyim berkata:
وكان شيخنا [ابن تيمية] إذا أشكلت عليه المسائل يقول: "يا معلم إبراهيم علمني"، ويكثر الاستغاثة بذلك .. وكان مكحول يقول عند الإفتاء: "لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم"، وكان مالك يقول: "ما شاء الله لا قوة إلا بالله العلي العظيم"، وكان بعضهم يقول: {رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي، وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي، يَفْقَهُوا قَوْلِيً}، وكان بعضهم يقول: "اللهم وفقني واهدني وسددني واجمع لي بين الصواب والثواب واعذني من الخطأ والحرمان".
Dahulu guru kami (Ibnu Taimiyah) apabila mendapatkan masalah2 yg masih rancu beliau membaca: “Ya muallima ibrahim allimni” (Wahai dzat yg mengajarkan kepada Ibrahim (Allah), Ajarkanlah kepada ku) dan beliau banyak beristighosah dg doa tersebut.... Begitu pula Makhul mengucapkan doa tatkala berfatwa: “La haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim” (Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung). Dan jugw Imam Malik beliau berdoa: “Ma Sya Allah la Quwwata illa billahil aliyyil adzim” (Segala sesuatu sesuai dg kehendak Allah tiada upaya kecuali dg kekuatan Allah yg Maha Tinggi lagi Maha Agung). Begitu juga sebagaian salaf berdoa dg: “Robbisy-roh lii shodrii, wa yassir lii amrii, wah lul 'uqdatan min lisaanii, yafqohuu qoulii” (Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku). Sebagian yg lainnya berdoa dg: “Allahumma waffiqniy wahdiniy masaddidniy wajma' li bayna asshowabi wa atsawabi wa angizni minal khothoi wal hirmani” (Ya Allah, Berkanlah taufik, pentunjuk dan jalan yg lurus kepadaku dan kumpulkan pada diriku antara kebenaran dg pahala dan jagalah aku dari kesalahan dan kegagalan)
[I'lamul Muwaqingin 6/197]

Semoga Allah taala memudahkan segala perkara yg kita hadapi. Aaammminnn

Disusun Oleh: Muh. Rujib Abdullah (disadur dr Fawaid Fikhiyah dengan tambahan dr penyusun)
Ahad, 7 Juni 2020
Ponpes Ibnu Abbas As-salafy, Sragen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISTIQOMAH

Kajian Sabtu Sore ISTIQOMAH Bismillah washolatu wassalamu ala rasulillah Seorang hamba tidaklah mampu untuk melakukan suatu ibadah kecuali dengan bantuan dari Allah taala. Bahkan dalam segala aspek kehidupan seorang hamba perlu yang namanya bantuan dari Allah taala. Firman  Allah taala yang menceritakan bahwa kita ini lemah:

Dalil-dalil Akan Larangan Berpecah Belah

Oleh : Abu Fudhail - M R A - 🔰 Dalil dr Al quran ~ Firman Allah Ta'ala : {وأن هذا صراطي مستقيما فاتبعواه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله؛ ذلكم وصكم به لعلكم تتقون}

Sifat Pemaaf dan Penyayangnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Allah Subhanahu wata’ala  berfirman: فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ “Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al Maidah: 13) . Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: عن عائشة رضي الله عنها قالت: ما خير رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بين أمرين قط إلا أخذ أيسرهما ما لم يكن إثماً، فإن كان إثماً كان أبعد الناس منه، وما انتقم رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لنفسه في شيء قط، إلا أن تنتهك حرمة اللَّه فينتقم لله تعالى. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari `Aisyah radhiyallahu `anha berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  dihadapkan pada dua pilihan, melainkan beliau mengambil yang termudah selama pilihan tersebut