Kajian Sabtu Sore
ISTIQOMAH
Bismillah washolatu wassalamu ala rasulillah
Seorang hamba
tidaklah mampu untuk melakukan suatu ibadah kecuali dengan bantuan dari Allah
taala. Bahkan dalam segala aspek kehidupan seorang hamba perlu yang namanya
bantuan dari Allah taala. Firman Allah
taala yang menceritakan bahwa kita ini lemah:
(يريد الله أن يخفف عنكم وخلق الإنسان ضعيفا)
“ Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah “ (An-Nisa : 27)
Kemudian Allah taala menjelaskan dalam surah Al-Fatihah bahwa kita
beribadah dan memohon pertolongan hanya kepada-Nya. Yaitu firman Allah:
إياك
نعبد وإياك نستعين
“ hanya kepada Mu yang Allah kami beribadah dan hanya kepada Mu
kami memohon pertolongan “
Soban pembaca yang
Allah muliakan….
Bab istiqomah
adalah bab yang sangat agung. Syaikh ibnu baz beliau mengatakan dalam fatwa
beliau “ bab istiqomah adalah bab yang agung. Seorang hamba hendaknya
memperhatikan hal ini dan kembali kepada Allah dan meminta untuk diberikan
keistiqomahan”.
Dunia ini adalah
dunia yang penuh akan ujian seorang hamba pasti akan diuji oleh Allah taala.
Selevel Rasul saja masih ada ujian dalam menyampaikan agama ini bagaimana
dengan kita pasti ada ujian dalam hidup ini. Ujian itu baik berupa godaan dari
syaithon, manusia, syahwat dan syubhat.
Allah taala
berfirman dalam surat An-Nas yang mana kita disuruh untuk berlindung dari keburukan
dari syaithon dan manusia serta Firman Allah yang lain yang menunjukkan bahwa
jiwa ini mengajak kepada yang mungkar dalam surat Yusuf : 53
( وما أبرئ نفسي إن النفس لأمارة بالسوء إلا من رحم ربي إن ربي
غفور رحيم )
“ dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas
dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada
kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberikan rahmat oleh Allah . sesunggunnya Rab
ku Maha Pengampun dan Maha Penyayang”
Dunia ini bukanlah
dunia untuk leha-leha. Bukan untuk memenuhi syahwat. Bukan pula tempat
untuk bersenang-senang tapi dunia ini
adalah tempat utuk bercocok tanam atau beramal. Sahabat Ali bin Abi Tholib
mengatakan: “ sekarang adalah waktu beramal tanpa hisab dan besok(di akirat)
waktu untuk hisab tanpa bisa beramal”.
Allah taala berfirman :
فلا
تغرنكم الحياة الدنيا ولا يغرنكم بالله الغرور
“ maka janganlah
sekali-kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu
terperdaya oleh penipu dalam(menaati) Allah “
Firman Allah
taala :
فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
“ dan tidaklah kehidupan
dunia dibandingkan dengan akhirat amatlah sangat sedikit “
Dalam kitab Al
Fawaid karya ibnu qoyyim beliau menafsirkan ayat al fatihah
وَقَوله
{اهْدِنَا الصِّرَاط الْمُسْتَقيم} يتضمّن بَيَان أَن العَبْد لَا سَبِيل لَهُ
إِلَى سعادته إِلَّا باستقامته على الصِّرَاط الْمُسْتَقيم وَأَنه لَا سَبِيل لَهُ
إِلَى الاسْتقَامَة إِلَّا بهداية ربه لَهُ كَمَا لَا سَبِيل لَهُ إِلَى عِبَادَته
بمعونته فَلَا سَبِيل لَهُ إِلَى الاسْتقَامَة على الصِّرَاط إِلَّا بهدايته
Friman Allah taala {اهدنا الصراط
المستقيم} mencakup penjelasan bahwa seorang hamba tidaklah bisa
mendapatkan kebahagiaan kecuali dengan istiqomah di atas jalan yang lurus dan
tidak ada jalan untuk mendapatkan keistiqomahan kecuali dengan hidayah milik
Allah taala sebagaimana tidak ada acara untuk beribadah kepada-Nya kecuali
dengan pertolongan-Nya maka tiada cara untuk istiqomah kecuali dengan hidayah
milik Allah.
Istiqomah amat
sangat penting dalam kehidupan seorang hamba. Karna bagaimana seorang hamba
bisa mendapatkankan rahmat Allah tanpa keistiqomahan dalam beribadah. Seorang
hamba tidaklah ia tahu ibadah apa yang diterima dan yang tidak tidak diterima.
Sobat pembaca
yang Allah muliakan…
Ada sebuah
pertanyaan. Apasih buah dari istiqomah??
1.
Dengan istiqomah seorang hamba akan mendapatkan
ketentraman dalam hatinya, Ia tidak akan takut kecuali hanya kepada Allah
taala. Sebagaimana firman Allah taala:
وَقَالَ: {إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا
اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ} [الأحقاف: 13]
“ sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah
kemudian mereka tetap istiqomah tidaklah ada rasa khawatir pada diri mereka,
dan mereka tidak pula bersedih hati”
Dalam kitab madariku salikin disebutkan perkataan salaf dan
dalil-dalil dari Al-Quran dan As-sunnah akan kedudukan istiqomah yang lainnya
2.
Seorang yang istiqomah maka Allah
menjanjikan bagi mereka surga. Friman Allah taala
{إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا
وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ
الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ} [فصلت: 30]
“ sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rab kami adalah Allah
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka para malaikat akan turun
kepada mereka dan berkata : “ Janganlah kamu merasa takut dan jangalah kamu
bersedih hati, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surge yang dijanjikan
kepadamu “
Firman Allah taala dalam surat Hud Allah memerintahkan Rasulullah
dalam perkata istiqomah.
وَقَالَ
لِرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ
وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ} [هود:
112]
“Istiqomahlah (ya Muhammad) atas apa yang diperintahkan kepada dan
juga orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya, Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan”
Ayat ini menjelaskan bahwa istiqomah adalah lawanya
kezaliman/kesewenang-wenangan maksudnya adalah melebihi batasan dalam semua
perkara. Sebagaimana dalam firman Allah taala yang menjelaskan hal demikian:
{قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا
إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ} [فصلت: 6]
3.
Seorang yang istiqomah akan
mendapatkan rizki dari Allah
{وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ
مَاءً غَدَقًا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ} [الجن: 16]
“ dan sekiranya mereka tetap bejalan lurus di atas jalan itu
(islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup “
Dan masih banyak lagi buah dari keistiqomahan.
Kemudian inilah
perkataan para salaf tatkala mereka ditanya tentang makna istiqomah:
سُئِلَ
صِدِّيقُ الْأَمَةِ وَأَعْظَمُهَا اسْتِقَامَةً - أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ - عَنِ الِاسْتِقَامَةِ؟ فَقَالَ: أَنْ لَا تُشْرِكَ بِاللَّهِ
شَيْئًا. يُرِيدُ الِاسْتِقَامَةَ عَلَى مَحْضِ التَّوْحِيدِ.
·
Abu Bakar As-shidiq ditanya tentang
istiqomah. Beliau berkata: “engkau tidak menyekutukan Allah dengan apapun”
(beliau memaksudkan dalam perkata tauhid)
وَقَالَ
عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: الِاسْتِقَامَةُ: أَنْ
تَسْتَقِيمَ عَلَى الْأَمْرِ وَالنَّهْيِ. وَلَا تَرُوغُ رَوَغَانَ الثَّعَالِبِ.
·
Umar bin Khottob berkata: “Istiqomah
adalah engkau senantiasa pada perkara yang Allah perintahkan dan menjauhi
perkara yang Allah larang. Serta tidak menyimpang seperti menyimpangnya rubah
وَقَالَ
عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: اسْتَقَامُوا: أَخْلَصُوا
الْعَمَلَ لِلَّهِ.
·
Berkata Utsman bin afwan :
Konsistenlah kalian dengan kalian mengikhlaskan amalan untuk Allah
وَقَالَ
عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا: اسْتَقَامُوا: أَدَّوُا الْفَرَائِضَ.
·
Berkata Ali bin Abi Tholib dan Ibnu
Abbas: Konsistenlah kalian dengan menjalankan amalan faridhoh
وَقَالَ
الْحَسَنُ: اسْتَقَامُوا عَلَى أَمْرِ اللَّهِ فَعَمِلُوا بِطَاعَتِهِ،
وَاجْتَنَبُوا مَعْصِيَتَهُ.
·
Berkata Al-Hasan : kalian
beristiqomahlah atas perintah Allah dengan mejalankan ketaatan dan menjauhi
kemaksiatan kepada Allah.
وَقَالَ
مُجَاهِدٌ: اسْتَقَامُوا عَلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ حَتَّى
لَحِقُوا بِاللَّهِ.
·
Berkata Mujahid: Istiqomahlah kalian
dengan kalimat syahadat sampai kalian bertemu Allah taala
وَسَمِعْتُ
شَيْخَ الْإِسْلَامِ ابْنَ تَيْمِيَّةَ - قَدَّسَ اللَّهُ رَوْحَهُ - يَقُولُ:
اسْتَقَامُوا عَلَى مَحَبَّتِهِ وَعُبُودِيَّتِهِ، فَلَمْ يَلْتَفِتُوا عَنْهُ
يَمْنَةً وَلَا يَسْرَةً.
·
Syaikhul islam ibnu taimiyah
berkata: Istiqomahlah kalian atas kecintaan kepada Allah dan peribdatan
kepada-Nya dan janganlah kalian melenceng dari Allah ke kanan atau ke kiri
وَفِي
صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
قُلْتُ: «يَا رَسُولَ اللَّه قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا
لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنَتْ بِاللَّهِ. ثُمَّ
اسْتَقِمْ» .
·
Dalam kitab shohih muslim dari
sahabat Syufyan bin Abdillah Radhiyallahu anhu berkata: “ Ya Rasulullah
beritahu kepadaku perkara agama islam yang aku tidak akan bertanya lagi kepada
orang lain. Beliau(Rasulullah) bersabda: Katakan Aku Beriman kepada Allah dan
beristiqomahlah “
Demikianlah
pembahasan masalah istiqomah yang bisa saya tulis dalam makalah ini. Semoga
bermanfaat bagi kaum muslimin semuanya. Wallahu taala a’lam
Akhukum Muh. Rujib Abdullah
(STDI Imam Syafii-Jember Sabtu,
23 September 2017)
Komentar
Posting Komentar