Langsung ke konten utama

Keadaan Seorang Laki2 Melihat Wanita & Hukumnya

Ada keadaan-keadaan yang harus diperhatikan ketika seseorang memandang lawan jenisnya. Lantas keadaan apakah itu dan bagaimana hukumnya?? Yuk simak!!!


1. Melihat wanita ajnabiyah(wanita asing) tanpa ada kebutuhan yg diperbolehkan dalam syariat. Dalam keadaan ini HARAM untuk melihatnya. 

2. Melihat istrinya atau budaknya. Dalam keadaan ini boleh melihat seluruh apa yang ada pada keduanya selain alat kelaminnya.
NB : Pendapat yg benar adalah boleh melihat semua apa yg ada pada keduanya. 

3. Melihat mahramnya atau budaknya yg diperistri orang lain. Dalam keadaan seperti ini boleh melihat keduanya selain bagian pusar sampai lutut.
NB : Dengan syarat aman dari fitnah dan syahwat

4. Melihat untuk menikahi wanita. Dalam keadaan ini boleh melihat wajah & telapak tangannya.  

5. Melihat untuk pengobatan. Dalam keadaan ini boleh melihat apa yg dibutuhkan dalam pengobatan.

6. Melihat untuk persaksian & muamalah. Dalam keadaan ini hanya boleh melihat wajahnya saja.  

7. Melihat budak wanita untuk dibeli. Dalam keadaan ini boleh melihat ke bagian dari budak tersebut yg menjadikan ia ingin membelinya. 

Sumber : matan abi syuja'/matanul goyah wa takrib (Kitab Madzhab Syafiiah)
Akhukum : Muh. Rujib Abdullah Alu Abi Hasan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISTIQOMAH

Kajian Sabtu Sore ISTIQOMAH Bismillah washolatu wassalamu ala rasulillah Seorang hamba tidaklah mampu untuk melakukan suatu ibadah kecuali dengan bantuan dari Allah taala. Bahkan dalam segala aspek kehidupan seorang hamba perlu yang namanya bantuan dari Allah taala. Firman  Allah taala yang menceritakan bahwa kita ini lemah:

Dalil-dalil Akan Larangan Berpecah Belah

Oleh : Abu Fudhail - M R A - ๐Ÿ”ฐ Dalil dr Al quran ~ Firman Allah Ta'ala : {ูˆุฃู† ู‡ุฐุง ุตุฑุงุทูŠ ู…ุณุชู‚ูŠู…ุง ูุงุชุจุนูˆุงู‡ ูˆู„ุง ุชุชุจุนูˆุง ุงู„ุณุจู„ ูุชูุฑู‚ ุจูƒู… ุนู† ุณุจูŠู„ู‡؛ ุฐู„ูƒู… ูˆุตูƒู… ุจู‡ ู„ุนู„ูƒู… ุชุชู‚ูˆู†}

Sifat Pemaaf dan Penyayangnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Allah Subhanahu wata’ala  berfirman: ูَุงุนْูُ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุงุตْูَุญْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุญْุณِู†ِูŠู†َ “Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al Maidah: 13) . Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: ุนู† ุนุงุฆุดุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ู‚ุงู„ุช: ู…ุง ุฎูŠุฑ ุฑَุณُูˆู„ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุจูŠู† ุฃู…ุฑูŠู† ู‚ุท ุฅู„ุง ุฃุฎุฐ ุฃูŠุณุฑู‡ู…ุง ู…ุง ู„ู… ูŠูƒู† ุฅุซู…ุงً، ูุฅู† ูƒุงู† ุฅุซู…ุงً ูƒุงู† ุฃุจุนุฏ ุงู„ู†ุงุณ ู…ู†ู‡، ูˆู…ุง ุงู†ุชู‚ู… ุฑَุณُูˆู„ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู„ู†ูุณู‡ ููŠ ุดูŠุก ู‚ุท، ุฅู„ุง ุฃู† ุชู†ุชู‡ูƒ ุญุฑู…ุฉ ุงู„ู„َّู‡ ููŠู†ุชู‚ู… ู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰. ู…ُุชَّูَู‚ٌ ุนَู„َูŠู‡ِ. Dari `Aisyah radhiyallahu `anha berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  dihadapkan pada dua pilihan, melainkan beliau mengambil yang termudah selama pilihan tersebut