Langsung ke konten utama

TAYAMUM

TAYAMUM
Oleh : Muh. Rujib Abdullah (Abu Fudhail) Alu Abi Hasan
Bismillah wa sholatu wasslamu ala rosulillah. Amma ba’du
Agama islam adalah agama yg sempurna. Segala hal sudah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Baik itu perkara wajib atau yang sunnah atau yang haram atau yang mubah atau yang makruh dan lain sebagainya. Tidak sampai disitu ternyata islam juga memperhatikan kondisi manusianya. Dan dalam kondisi tertentu syariat memberikan keringanan kepada orangnya. Inilah yg bias kita  disebut dengan Rukhsoh/keringanan. Dan salah satu keringanan dalam syariat adalah adanya tayamum. Pada artikel ini insya Allah akan kita bahas arti tayamum, tata cara tayamum, kapan diperbolehkannya tayamum dll.

a.    Apa itu tayamum?
Tayamum secara Bahasa adalah ุงู„ู‚ุตุฏ / niat, tujuan,target,sasaran.
Secara Istilah adalah mengusap wajah dan kedua telapak tangan dengan debu dan dengan cara yg khusus.serta keadaan yg khusus.

b.    Dalil disyariatkannya tayamum
·         Firman Allah taala :
.... ูˆุฅู† ูƒู†ุชู… ู…ุฑุถู‰ ุฃูˆ ุนู„ู‰ ุณูุฑ ุฃูˆ ุฌุงุก ุฃุญุฏ ู…ู†ูƒู… ู…ู† ุงู„ุบุงุฆุท ุฃูˆ ู„ุงู…ุณุชู… ุงู„ู†ุณุงุก ูู„ู… ุชุฌุฏูˆุง ู…ุงุก ูุชูŠู…ู…ูˆุง ุตุนูŠุฏุง ุทูŠุจุง ูู…ุณุญูˆุง ุจูˆุฌูˆู‡ูƒู… ูˆุฃูŠุฏูŠูƒู… ู…ู†ู‡ .......ุงู„ุฎ
“ …. Apabila kalian dalam keadaan sakit atau safar (bepergian) atau kalian buang hajat atau kalian memegang perempuan dan kalian tidak mendapati air (untuk berwudhu) maka bertayamumlah dengan tanah yang baik kemudian usaplah wajah kalian dan tangan kalian dengan itu ….” { Al Maidah : 6 }
·         Hadits Rasulullah sholallahu alahi wasalam :
ุฅู† ุงู„ุตุนูŠุฏ ุงู„ุทูŠุจ ุทู‡ูˆุฑ ุงู„ู…ุณู„ู… ูˆุฅู† ู„ู… ูŠุฌุฏ ุงู„ู…ุงุก ุนุดุฑ ุณู†ูŠู†
"sesungguhnya tahan yang suci sebagai alat bersecuci bagi seorang muslim walau dia tidak menemukan air berpuluh-puluh tahun “ {HR. Abu Dawud & Nasai}
·         Ijma ulama akan disyariatkannya tayamum

c.    Sebab-sebab dibolehkannya tayamum
Dalam tayamum ada kondisi-kondisi tertentu dan hanya orang-orang tertentu. Maka bukan berarti tayamum itu untuk semua orang dan semua jenis keadaan. Disebutkan dalam kitab mulakhos fikhy bab tayamum[1] :
ร˜  Apabila tidak ada air. Baik itu dalam safar ataupun tidak dalam safar. Firman Allah taala: ูู„ู… ุชุฌุฏูˆุง ู…ุงุก
ร˜  Apabila dia punya air akan tetapi air tersebut digunakan untuk memasak atau untuk minum atau untuk hewan ternak atau hewan tunggangan dan jika dia berwudhu menunakan air itu maka yg lain tidak bisa tercapai seperti untuk memasak, minum dll maka dalam kondisi ini dia boleh bertayamum.
ร˜  Apabila jika ia mengunkan air maka penyakitnya semakin parah atau lama sembuhnya maka ia boleh bertayamum. Firman Allah taala : {ูˆَุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ู…َุฑْุถَู‰}
ร˜  Apabila dia sakit dan tidak mampu bergerak atau tidak ada orang yang mewudhukkannya dan ia takut akan habis waktu untuk sholat maka ia boleh bertayamum.
ร˜  Apabila takut akan dingin yang sangat yang menjadikan kebinasaan bagi dia dan tidak ada alat untuk memanaskan tubunnya maka ia boleh bertayamum. Sebagaimana firman Allah taala:
ูˆู„ุง ุชู‚ุชู„ูˆุง ุฃู†ูุณูƒู…
“ dan janganlah kalian membinasakan diri-diri kalian “ { An Nisa : 29 }

d.    Syarat-syarat dalam tayamum
Seseorang yang hendak bertayamum harus memperhatikan hal-hal berikut ini[2]:
1.    Niat
2.    Islam
3.    Berakal. Maka tidak sah jika dia gila atau sedang mabuk
4.    Mumayyiz / balig. Maka tidak sah yang ia tidak mumayiz (yaitu yg berumur 7 tahun kebawah)
5.    Memiliki udzur untuk tidak bias mengunakan air. Sebagaimana yang telah kami sebutkan pada poin C.
6.    Bertayamum dengan debu yang suci. Dan tidak sah jika dengan debu yang najis.

e.    Tatacara dalam tayamum
setelah kita mengenal arti, dalil, dan kapan kita diperbolehkannya bertayamum maka dalam poin ini akan kami jelaskan bagaimana tatacara dalam bertayamum. Dalam sebuah hadits disebutkan bagaiman Rasulullah mengajarkan kepada imron.
ู„ุญุฏูŠุซ ุนู…ุงุฑ ูˆููŠู‡: (ุงู„ุชูŠู…ู… ุถุฑุจุฉ ู„ู„ูˆุฌู‡ ูˆุงู„ูƒููŠู†)
tayamum adalah dengan memukul/menepuk tanah dan mengusap wajah serta kedua tangan “ { HR. Ahmad & Abu Dawud }
ูˆุญุฏูŠุซ ุนู…ุงุฑ ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ - ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ - ู‚ุงู„ ู„ู‡: (ุฅู†ู…ุง ูƒุงู† ูŠูƒููŠูƒ ุฃู† ุชุตู†ุน ู‡ูƒุฐุง) ูุถุฑุจ ุจูƒูู‡ ุถุฑุจุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุฑุถ، ุซู… ู†ูุถู‡ุง، ุซู… ู…ุณุญ ุจู‡ู…ุง ุธู‡ุฑ ูƒูู‡ ุจุดู…ุงู„ู‡، ุฃูˆ ุธู‡ุฑ ุดู…ุงู„ู‡ ุจูƒูู‡، ุซู… ู…ุณุญ ุจู‡ู…ุง ูˆุฌู‡ู‡
“ hadits imron juga Rasulullah sholallahu alaihi wasalam berkata kepadanya : “cukup bagimu untuk melakukan seperti ini” maka beliau memukul dengan telapak tanggan beliau ke bumi/tanah kemudia beliau meniup telapak tangan tadi mengusap punggung tangan beliau yang kanan dengan tangan beliau yang kiri dan mengusap punggung tanggan beliau yang kiri dengan tanggan beliau yang kanan dan kemudian mengusap wajah beliau. { HR. Bukhori & Muslim }
Dari ayat yang terdapat pada poin kedua dan dari hadits-hadits yang disebutkan dalam poin ini maka bisa kita simpulkan bahwa tatacara tayamum adalah:
1.    Berniat dan membaca bismillah
2.    Menepukkan kedua telapak tangan ke tanah
3.    Meniup telapak tangan tadi
4.    Mengusap wajah seluruhnya
5.    Mengusap tangan kanan dengan tangan kirinya dan sebaliknya

f.     Pembatal-pembatal tayamum
Pembatal-pembatal tayamum seperti halnya pembatal-pembatal dalam wudhu karna tayamum adalah penganti dari wudhu maka hokum penganti yaitu tayamum seperti hokum yang diganti yaitu wudhu.
1.    Hadats asghor/kecil seperti yang membatalkan wudhu serta hadats akbar/besar seperti junub,haid,dan nifas.[3]
2.    Mendapatkan air kembali. Jika seseorang telah tayamum kemudia tidak berlangsung lama ia mendapatkan air untuk berwudhu maka ia harus mengunakan air tersebut. Karna tayamumnya tadi batal dengan adanya air. Akan tetapi jika ia mendapatkan air setelah ia selesai sholat maka ia tidak perlu untuk mengulangi wudhu dan sholatnya. Sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al Khudri beliau berkata,
ููŠ ุณู†ู† ุฃุจูŠ ุฏุงูˆุฏ
ุฎุฑุฌ ุฑุฌู„ุงู† ููŠ ุณูุฑ ูุญุถุฑุช ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆู„ูŠุณ ู…ุนู‡ู…ุง ู…ุงุก ูุชูŠู…ู…ุง ุตุนูŠุฏุง ุทูŠุจุง ูุตู„ูŠุง ุซู… ูˆุฌุฏุง ุงู„ู…ุงุก ููŠ ุงู„ูˆู‚ุช ูุฃุนุงุฏ ุฃุญุฏู‡ู…ุง ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ูˆุถูˆุก ูˆู„ู… ูŠุนุฏ ุงู„ุขุฎุฑ ุซู… ุฃุชูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ูุฐูƒุฑุง ุฐู„ูƒ ู„ู‡ ูู‚ุงู„ ู„ู„ุฐูŠ ู„ู… ูŠุนุฏ " ุฃุตุจุช ุงู„ุณู†ุฉ ูˆุฃุฌุฒุฃุชูƒ ุตู„ุงุชูƒ " ูˆู‚ุงู„ ู„ู„ุฐูŠ ุชูˆุถุฃ ูˆุฃุนุงุฏ " ู„ูƒ ุงู„ุฃุฌุฑ ู…ุฑุชูŠู† "
Dalam sunan abu dawud, ada dua orang yang keluar safar dan ketika itu waktu sholat datang dan tidak ada air bersama mereka. Maka keduanya bertayamum kemudian sholat setelah itu keduanya mendapati air maka satu dari kedua orang tadi mengulangi wudhu dan sholat dan yang satunya tidak mengulangi. Setelah itu keduanya mendatangi Rasulullah sholallahu alaihi wasalam kemudian keduanya menyebutkan apa yang terjadi pada mereka maka Rasulullah berkata kepada yang tidak mengulangi tadi “engkau benar dan sesuai Sunnah dan sholatmu medapatkan pahala” kemudian beliau berkata kepada yang berwudhu dan mengulangi sholatnya “engkau mendapatkan 2 pahala[4]
3.    Hilangnya udzur yang telah disebutkan diatas. Seperti sakit, dingin, dll[5]


v    Faidah : Jika terdapat luka atau sayatan yang sudah ditutupi maka tidak ada kewajiban untuk membasuh tempat luka tadi dan dia tidak ada rukhsoh untuk bertayamum. Tetap dia berwudhu dg tidak membasuh bagian yang luka tadi.[6]
Wallahu taala a’lam inilah pembahasan mengenai tayamum. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin semuanya dan terkhusus bermanfaat bagi penulisnya di dunia dan di akhirat. Aamiinnn

Jember, 6 September 2017 
Refrensi kitab:
1.    Al Wajiz
2.    Al Fikhu Al Muyasar
3.    Al Mulakhos Al Fikhi







[1] Al Mulakhos Al Fikhy, Dr Sholeh bin fauzan bin Abdullah al fauzan, Bab Tayamum, Juz 1 hal 57
[2] Al Fikih Al Muyasar, Majmuah mudarisin, bab tayamum, hal 33
[3] Al Mulakhos Al Fikhi, Dr Sholeh bin fauzan bin Abdullah al fauzan, Bab Tayamum, Juz 1 Hal 58
[4] Al Fihku Al Muyassar, Majmuah Mudarrisin, Bab Tayamum, Hal 34
[5] Al Fihku Al Muyassar, Majmuah Mudarrisin, Bab Tayamum, Hal 34
[6] Al Wajiz, Dr Abdul Adzim Al Badawi, Bab Tayamum, Hal 57

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISTIQOMAH

Kajian Sabtu Sore ISTIQOMAH Bismillah washolatu wassalamu ala rasulillah Seorang hamba tidaklah mampu untuk melakukan suatu ibadah kecuali dengan bantuan dari Allah taala. Bahkan dalam segala aspek kehidupan seorang hamba perlu yang namanya bantuan dari Allah taala. Firman  Allah taala yang menceritakan bahwa kita ini lemah:

Dalil-dalil Akan Larangan Berpecah Belah

Oleh : Abu Fudhail - M R A - ๐Ÿ”ฐ Dalil dr Al quran ~ Firman Allah Ta'ala : {ูˆุฃู† ู‡ุฐุง ุตุฑุงุทูŠ ู…ุณุชู‚ูŠู…ุง ูุงุชุจุนูˆุงู‡ ูˆู„ุง ุชุชุจุนูˆุง ุงู„ุณุจู„ ูุชูุฑู‚ ุจูƒู… ุนู† ุณุจูŠู„ู‡؛ ุฐู„ูƒู… ูˆุตูƒู… ุจู‡ ู„ุนู„ูƒู… ุชุชู‚ูˆู†}

Sifat Pemaaf dan Penyayangnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Allah Subhanahu wata’ala  berfirman: ูَุงุนْูُ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุงุตْูَุญْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุญْุณِู†ِูŠู†َ “Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al Maidah: 13) . Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: ุนู† ุนุงุฆุดุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ู‚ุงู„ุช: ู…ุง ุฎูŠุฑ ุฑَุณُูˆู„ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุจูŠู† ุฃู…ุฑูŠู† ู‚ุท ุฅู„ุง ุฃุฎุฐ ุฃูŠุณุฑู‡ู…ุง ู…ุง ู„ู… ูŠูƒู† ุฅุซู…ุงً، ูุฅู† ูƒุงู† ุฅุซู…ุงً ูƒุงู† ุฃุจุนุฏ ุงู„ู†ุงุณ ู…ู†ู‡، ูˆู…ุง ุงู†ุชู‚ู… ุฑَุณُูˆู„ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู„ู†ูุณู‡ ููŠ ุดูŠุก ู‚ุท، ุฅู„ุง ุฃู† ุชู†ุชู‡ูƒ ุญุฑู…ุฉ ุงู„ู„َّู‡ ููŠู†ุชู‚ู… ู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰. ู…ُุชَّูَู‚ٌ ุนَู„َูŠู‡ِ. Dari `Aisyah radhiyallahu `anha berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  dihadapkan pada dua pilihan, melainkan beliau mengambil yang termudah selama pilihan tersebut