Langsung ke konten utama

Fikih Haji & Umrah Bag.1

KITAB HAJI & UMRAH
Bag. 1

بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji hanya milik Allah taala, sholawat serta salam kita haturkan kepada jujungan nabi kita Muhammad sholallahu alaihi wasallam serta kepada para sahabat beliau dan yg mengikuti beliau hinga akhir zaman. Pada kesempatan kali ini in sya Allah akan kami bahas permasalahan haji dan umrah dengan secara mendetai dan sistematis. Semoga dengan adanya tullisan ini menjadikan ilmu kita bertambah dan lebih faham akan hukum-hukum seputar haji dan umrah. Selamat membaca….
.

  1. Makna Haji
Haji secara bahasa: tujuan.
Adapun secara istilah: bertujuan ke makkah(baitullah/ka’bah) untuk melaksanakan ibadah khusus pada waktu yang khusus serta cara yang khusus.1

  1. Kutamaan Haji
Dalam ibadah haji ia memilki keutamaan-keutamaan yang amat sangat banyak . Baik itu yang manusia ketahui atau yang manusia belum ketahui. Beberapa keutamaan tersebut adalah:
  1. Pahalaa haji mabrur adalah surga
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat abu huroiroh rodiyallahu anhu:
(( العمرة إلى العمرة كفارة لما بين هما والحج الميرور ليس له جزاء إلا الجنة )) متفق عليه
“ satu umrah ke umrah yg lain terdapat penebus dosa antara keduanya dan haji yang mabrur tidaklah ada balasan kecuali surga “ (HR Bukhori & Muslim)
2.   Dosa-dosa orang haji akan dihapus seperti ia tatkala lahir
Dari sahabat abu huroiroh radiyallahu anhu bahwa Rasulullah sholallahu alahi wasallam bersabda:
(( من حج لله عزوجل فلم يرفث ولم يفسق, رجع كيوم ولدته أمه )) متفق عليه
“ barangsiapa yang berhaji karna Allah azzawajal dan ia tidak berkata kotor atau berbuat fasik maka ia kembali seperti hari ia baru dilahirkan oleh ibunya “ (HR Bukhori & Muslim)
3.  Allah mengabulkan apa yang diminta
Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits
عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:
(( الغازي في سبيل الله, والحج والمعتمر, وفد الله. دعاهم فأجابوه, وسألوه فأعطاهم)) حسن
“ seorang yang berperang dijalan Allah, dan seorang yg berhaji dan umrah adalah utusan Allah. Allah menyeru kepada mereka dan mereka menjawab seruang-Nya. Jika mereka minta kepada-Nya maka Allah akan memberikan mereka apa yg diminta “ hadits hasan

C.  Dalil di Syariatkannya Haji
  1. Firman Allah taala:
“ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا ومن كفر فإن الله غني عن العالمين" ‏(‏ آل عمران‏:97)‏
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah “ (Ali Imran:97)
2.  Firman Allah taala:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ….الخ (البقرة : 196)
“  dan sempunakanlah haji dan umrah hanya untuk Allah “  (Al Baqoroh:196)
3.  Sabda Nabi Muhammad sholallahu alahi wasalam dalam sebuah hadits rukun islam dan hadits jibril yang amat mashur. Yang disebutkan didalamnya menunaikan haji bagi yg mampu.
4. Terdapat dalam kitab sohih muslim dalil yang menunjukkan bahwa haji hanya wajib dilakukan sekali seumur hidup yang diriwayatkan oleh abu huroiroh rodiyallahu anhu Rasulullah sholallahu alaihi wasalam berkhutbah kepada manusia
" قوله صلى الله عليه وسلم ( أيها الناس ، قد فرض عليكم الحج فحجوا فقال رجل أكل عام يا رسول الله ؟ فسكت حتى قالها ثلاثا ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لو قلت نعم لوجبت ، ولما استطعتم...الخ " صححه الألباني
sabda beliau: Wahai manusia, sungguh Allah telah mewajibkan atas kalian haji maka berhajilah. Berkata salah seorang dari kaum muslimin: apakah setia tahun wahai Rasulullah? Rasulullah diam sampai laki-laki tersebut mengulangi 3 kali. Kemudia Rasulullah bersabda: kalaulah aku katakan IYA sungguh hal itu akan diwajibkan dan kalian tidak akan mampu “ dishohihkan oleh Al albani
5.  Ijma/ sepakatnya ummat atas disyariatkanya haji.

E.  Hukum Haji
Haji disyariatkan pada tahun ke-9 dari hijrah nabi Muhammad sholallahu alahi wasalam dan ini pendapat jumhur. Haji hukumnya wajib bagi yang mampu satu kali seumur hidup. Sebagaimana sabda nabi Muhammad sholallahu alaihi wasalam:
" قوله صلى الله عليه وسلم ( أيها الناس ، قد فرض عليكم الحج فحجوا فقال رجل أكل عام يا رسول الله ؟ فسكت حتى قالها ثلاثا ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لو قلت نعم لوجبت ، ولما استطعتم...الخ " صححه الألباني
sabda beliau: Wahai manusia, sungguh Allah telah mewajibkan atas kalian haji maka berhajilah. Berkata salah seorang dari kaum muslimin: apakah setia tahun wahai Rasulullah? Rasulullah diam sampai laki-laki tersebut mengulangi 3 kali. Kemudia Rasulullah bersabda: kalaulah aku katakan IYA sungguh hal itu akan diwajibkan dan kalian tidak akan mampu “ dishohihkan oleh Al albani
Dari hadits ini kita ketahui bahwa haji wajib dilakukan dalam seumur hidup hanya sekali. Dan  sangat jelas disebukan dalam hadits tersebut. Bahkan ijma/sepakat para ulama bahwa haji dilakukan sekali seumur hidup. Adapun tambahan jika ia melakukan haji maka demikian dihitung melakukan sunnah.
Terdapat ancaman bagi seorang yang sudah wajib baginya haji akan tetapi ia tidak segera menunaikan haji. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:
" من استطاع الحج فلم يحج, فليمت إن شاء يهوديا, وإن شاء نصرانيا "
“ barangsiapa yang mampu menunaikan haji akan tetapi ia tidak berhaji, maka terserah ia mati seperti orang yahudi atau nasrani “ 2
Jumhur ulama seperti imam Abu hanifah, Abu yusuf, Imam Malik serta Imam Ahmad berpendapat bahwa barangsiapa yang dirinya sudah memenuhi syarat wajibnya haji maka ia wajib untuk menunaikan dengan segera bahkan kalau seandainya ia menunda-nunda maka ia berdosa. Pendapat mereka diambil dari firman Allah taala:
( ولله على الناس حج البيت)
dan Allah mewajibkan atas manusia haji ke baitullah “
Kemudia sabda nabi Muhammad:
(أيها الناس ، قد فرض عليكم الحج فحجوا…..)
wahai manusia Allah telah mewajibkan kalian untuk haji, maka berhajilah…… “
Dari dalil-dalil ini mereka mengatakan “ asal perintah itu wajib dan harus segera ditunaikan selama tidak ada yg merubahnya atau yg menghalanginya “. Adapun imam syafii, Muhammad bin hasan, dan sebagian salaf bahwa haji wajib ditunaikan akan tetapi jika ia mengakhirkan haji ia tidak mendapatkan dosa selama ia berniat kuat untuk menunaikannya. Mereka (imam syafii dll) berdalil bahwa tatkala Rasulullah membuka Makkah pada tahun 8 H dan beliau tidak berhaji kecuali pada tahun ke 10 H. Di sini kita berpendapat(penulis kitab sohih fikhu sunnah) bahwa jika ia sudah mampu untuk melakukan haji maka yang lebih utama adalah segera menunaikan haji sebagai bentuk kehati-hatian juga karna kita tidak tahu kapan ajal dan kesempatan itu datang.3


Penulis berpen dapat bahwa wajib menyegerakan haji. Karna terdapat hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ahmad dan dishohihkan oleh al-albani beliau bersabda:
( تعجلوا ألى الحج فإن أحدكم لا يدري ما يعرض له)
bersegeralah menunaikan haji. Karna kalian tidak tahu kapan akan dimudahkan lagi untuk kalian “ . Wallahu a’lam


Washolallahu ala nabiyina muhammad

In sya Allah bersambung ke pembahasan yang lain….
F. Syarat Haji
G. Masalah Khilaf dalam Syarat Haji. Dll
Silahkan dishare semoga bermanfaat...



Ditulis oleh: Abu Fudhial -MRA-
Rujukan kitab :
  • Kitab Al-Wajiz fi fikhisunnati wal kitabil aziz
  • Kitab Sohih fikhu sunnah
  • Kitab Mulakhos fikih
  • Kitab Fikhu muyasar
  • Kitab Bidayatul mujtahid
  • Kitab Nailul author

BERSAMBUNG…………….
__________________________________
1.  Sohih fiqhu sunnah, Bab Haji dan Umrah Hal. 160
2.  Kitab nailul autor juz 4 hal. 337

3. Sohih fikhu sunnah bab haji dan umrah, hal. 162

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISTIQOMAH

Kajian Sabtu Sore ISTIQOMAH Bismillah washolatu wassalamu ala rasulillah Seorang hamba tidaklah mampu untuk melakukan suatu ibadah kecuali dengan bantuan dari Allah taala. Bahkan dalam segala aspek kehidupan seorang hamba perlu yang namanya bantuan dari Allah taala. Firman  Allah taala yang menceritakan bahwa kita ini lemah:

Dalil-dalil Akan Larangan Berpecah Belah

Oleh : Abu Fudhail - M R A - 🔰 Dalil dr Al quran ~ Firman Allah Ta'ala : {وأن هذا صراطي مستقيما فاتبعواه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله؛ ذلكم وصكم به لعلكم تتقون}

Sifat Pemaaf dan Penyayangnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Allah Subhanahu wata’ala  berfirman: فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ “Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al Maidah: 13) . Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: عن عائشة رضي الله عنها قالت: ما خير رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بين أمرين قط إلا أخذ أيسرهما ما لم يكن إثماً، فإن كان إثماً كان أبعد الناس منه، وما انتقم رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لنفسه في شيء قط، إلا أن تنتهك حرمة اللَّه فينتقم لله تعالى. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari `Aisyah radhiyallahu `anha berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  dihadapkan pada dua pilihan, melainkan beliau mengambil yang termudah selama pilihan tersebut